Lebih meriah, AMM adakan Santanmu Jilid 2

-
Puraseda, 11 April 2022. Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) mengadakan acara Pesantren Ramadhan Muhammadiyah (santanMu) yang dibuka langsung oleh Ketua PCM Puraseda, Zaini Haruman.



Acara pembukaan santanmu jilid 2 berjalan dengan lancar dan sangat meriah. Kegiatan SantanMU dilaksanakan mulai tanggal 11 - 27 April 2022 setiap hari Senin, Selasa dan Rabu untuk peserta jenjang usia 4 - 12 tahun.

Angga Syahputra selaku Ketua Pelaksana menjelaskan, tujuan diadakannya santamu jilid 2 ini tentunya mensiarkan dakwah kita sebagai kader atau organisasi muhammadiyah yakni IPM melalui Pesantren Kilat Ramadhan Muhammadiyah, dan juga sebagai kegiatan yang didalamnya banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari santanmu, contoh kecilnya saja kita bisa memahami karakter anak kecil.





Ramadhan tahun ini, AMM Puraseda tidak hanya menggelar kegiatan SantanMU saja tetapi ada juga beberapa kegiatan di bulan ramadhan yaitu kegiatan pengajian rutin Ramadhan yang dilaksanakan setiap hari jum'at setelah sholat jum'at dan dilanjut dengan berkah ramadhan (bagi-bagi takjil) pada saat menjelang buka puasa. 

Selain itu, ada juga kegiatan santunan yatim dan dhuafa yang disebut dengan istilah 'Kado Ramadhan', lalu ada juga kegiatan Mabit Nuzulul Qur'an, Buka bersama dan Podcast Ramadhan.  


Sebagai penutup Angga menyampaikan harapan untuk kegiatan selanjutnya semoga lebih erat lagi internal PC IPM Puraseda dan semakin baik lagi program Santanmu jilid 2 semakin meriah dari tahun sebelumnya. Pesan lain pun disampaikan Angga agar kader IPM tetap semangat dalam kondisi apapun, serta Berfastabiqul Khairat banyak harapan yang baik untuk santanMu kedepannya. (12/4/22)



Penulis : Tasya  |  Editor : Habibah

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pahala Melakukan Infak di Jalan Allah; Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 261-264

-
Image
Pahala Melakukan Infak di Jalan Allah; Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 261-264 مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ٢٦١ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ٢٦٢ قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ ٢٦٣ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ٢٦٤ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yan
Read more

KEBAIKANMU UNTUK DIRIMU SENDIRI, BEGITU JUGA KEBURUKANMU

-
Image
Kebaikan untuk Dirimu Sendiri, Begitu Juga Keburukanmu Kebaikan untuk Dirimu Sendiri, Begitu Juga Keburukanmu Innal ahsantum ahsantum lianfusikum, wa in asa’tum falahaa... Potongan surat Al-Isra’ ayat 7 tersebut artinya, “Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik kepada dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat keburukan berarti keburukan itu bagi dirimu sendiri...” Makna yang tersirat di dalamnya adalah bahwa ketika kita berbuat baik, itu artinya kita sedang berbuat baik untuk diri sendiri. Melakukan amalan-amalan baik untuk diri sendiri, menjalankan perbuatan mulia untuk diri sendiri, melakukan sesuatu yang baik dan sesuatu yang baik itu untuk diri sendiri. Mengapa demikian? Ya, sebab Allah tidak membutuhkan amalan-amalan baik tersebut. Yang membutuhkannya adalah diri kita sendiri. Misal, kita berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, kebaikannya akan kembali kepada diri kita sendiri, keutamaan yang kita dapatkan akan kembali kepada diri kita, bukan kepada Allah apalagi sesama
Read more

LENGKAPI PUASA ‘ASYURA DENGAN PUASA TASU’A

-
Image
  Rasulullah SAW menganjurkan kepada yang melaksanakan puasa ‘Asyura, untuk melengkapi dengan puasa Tasu’a sehari sebelumnya. Puasa pada tanggal 9 Muharram ini disyariatkan untuk menyelisihi syariat puasa Yahudi dan Nasrani. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat” (HR. Muslim no. 1916). Imam Asy-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya berkata: “Disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara keseluruhan, karena Nabi SAW telah berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan.” Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga
Read more